Siaran di Phiradio Tentang Akses Pendidikan untuk Disabilitas

Pada 11 November 2020 kemarin, saya diundang untuk siaran di Phiradio (Radio Pendidikan SMA/SMK/SMALB di Jawa Barat), untuk cerita tentang kegiatan yang sedang diadakan oleh DGTLZ Indoneisa yaitu CODEsign – Pelatihan Coding dan Desain untuk teman-teman disabilitas.

Sebenarnya awalnya agak ragu. Pertama saya tidak biasa siaran. Kedua jika tujuannya untuk promosi kegiatan, itu tidak terlalu tepat, sebab acaranya sudah mulai dan pendaftaran sudah ditutup, dan juga segmen utama dari kegiatan tersebut adalah teman-teman tuli.

Jadi sempat beberapa kali back-and-forth dengan pengundang.

Lalu saya ingat salah satu prinsip yang diceritakan teman saya, salah satu Juru Bahasa Isyarat (JBI) di Bandung yaitu Octi. Dia pernah bilang, “Fungsi JBI itu hanya alat/fasilitator jadi kita hanya medium untuk penyampai pesan, yang utama adalah teman tuli itu sendiri.”

Makanya salah satu implementasi etikanya adalah jika bicara dengan teman tuli dimana ada JBI, kita harus tetap memandang ke teman tuli, bukan ke JBI-nya.

Saya sendiri bukan JBI, namun konsep ini jika dibawa ke ranah yang lebih luas, saya berpikir, siaran di radio ini bisa jadi medium untuk menyampaikan pesan atau setidaknya sekedar awarness kepada publik bahwa akses belajar dan pendidikan untuk teman-teman disabilitas masih minim.

Maka akhirnya saya iya-kan undangan tersebut, dengan saya bilang ke mereka kalau siarannya lebih baik diarahkan untuk bicara masalah akses untuk disabilitas saja dan saya akan mengajak teman disabilitas juga untuk bicara di sana.

Lalu saya ajaklah Kang Billy yang merupakan Ketua GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Jawa Barat. Beliau memiliki disabilitas tuli, maka PR saya berikutnya adalah bagaimana teman tuli ini bisa berkomunikasi di radio. Untungnya ada JBI di Bandung yang namanya Nisa. Beliau sebenarnya pada hari itu sedang ada jadwal mengajar namun waktunya pas sekali di jam tersebut sedang kosong, jadi bisa membantu. Alhamdulillah. Jadilah kami siaran di Phiradio.

Wal hasil di radio Kang Billy banyak cerita tentang minimnya akses pendidikan dan juga pembelajaran untuk teman-teman disabilitas khususnya tuli. Saya cuma sedikit cerita tentang CODEsign.

Saya sendiri memang baru mulai aware dengan isu akses pendidikan untuk disabilitas, seperti yang pernah saya sampaikan juga di sosial media, mungkin adalah efek positif pandemi yang membuat saya sering merenung, dan salah satunya adalah tentang hal tersebut.

Walau mungkin yang mendengarkan siaran tersebut tidak terlalu banyak, tapi setidaknya ada yang mendengar, dan dari sebagian yang mendengar mungkin mulai aware, lalu kemudian menyebarkan lagi dan seterusnya bergulir. Aamiin..

Kalau ingin tahu lebih banyak tentang Pelatihan Coding dan Desain untuk disabilitas langsung saja cek di website CODESIGN.ID, Kegiatanini juga didukung oleh BDG Digital dan TIKOMDIK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, beserta Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme yang diadministrasikan oleh Australia Awards di Indonesia.

Foto dan video situasi siaran pada hari itu dapat dilihat di bawah ini:

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *